Thursday, June 1, 2017

Pengalaman di Pare, Kampung Inggris



Suatu siang yang panas, kamu sedang duduk di sebuah lobby perkantoran sambil mengipas-ngipaskan tumpukan kertas HVS ke arah wajahmu. Selain gerah gara-gara cuaca, level grogi kamu yang sudah mencapai puncaknya ikut-ikutan membuat peluh membanjiri blazer baru yang melekat di tubuh.

Saat namamu dipanggil, perut terasa mulas. Mulutmu kering dan lidahmu kaku. Dengan hati yang dipaksakan untuk berani, kamu beranjak menuju ruang interview kerja pertamamu.

Betapa kagetnya kamu melihat pria pirang di ujung meja menyambutmu. Kamu berekspektasi akan berhadapan dengan om-om berkulit sawo matang dengan aksen medok dan senyum ramahnya. Ingin kamu segera memanggil bajaj lalu kabur ke rumah, namun apa daya sudah terlanjur masuk ruangan panas. 

"Hello, my name is Tom. I'm going to be your interviewer. Now, please introduce yourself," bule itu berbicara dalam bahasa yang tidak kamu pahami. Kamu pun hanya bisa senyum-senyum mesem.

Kemampuan berbahasa Inggris sudah menjadi bekal wajib bagi kita untuk terjun ke dunia kerja. Pihak sekolah ataupun universitas pun seringkali meminta sertifikat TOEFL sebagai syarat kelulusan. Masalahnya, pembelajaran bahasa di sekolah terasa kurang efektif bila tidak dibarengi dengan latihan. 

Nah, kalau kita ingin belajar bahasa Inggris secara intensif, pergi ke Jawa Timur adalah pilihan yang tepat. 

Memang ada apa sih di Jawa Timur?

Pare, salah satu daerah di Kediri, Jatim, punya sebuah area yang dipenuhi oleh kursus intensif bahasa Inggris yang dinamakan Kampung Inggris. Tempat ini udah cukup terkenal akan keberhasilannya mendidik murid hingga menjadi ekspert di bahasa Inggris.

Ada banyak pilihan lembaga kursus di Kampung Inggris, masing-masing punya spesifikasinya sendiri (speaking, grammar, TOEFL, dll.). Kamu bisa memilih yang sesuai dengan kebutuhanmu. 

Aku dan tiga temanku pergi ke Kampung Inggris pada bulan Mei 2017. Kami membeli tiket kereta sebulan sebelum keberangkatan karena tiketnya cepet habis. Tiket kereta bisnis dari Bandung ke Kediri berkisar 250-350 ribu, sementara tiket ekonomi berkisar 100-200 ribu. Untuk perjalanan jauh, aku menyarankan buat pilih kereta bisnis saja, karena kenyamanannya berbeda jauh dengan kelas ekonomi. 

Kereta Api Bisnis Malabar

Sesampainya di stasiun Kediri, kami memesan jemputan dari lembaga kursus dengan biaya 300 ribu untuk satu mobil. Kami memilih lembaga Language Center (LC) program 2 minggu karena beberapa pertimbangan.

LC berada di Jalan Langkat, sementara beberapa lembaga besar lain kebanyakan berada di Jalan Brawijaya dan Anyelir. Lembaga LC sendiri memiliki beberapa camp yang tersebar di daerah Pare. Nah, untuk transportasi di dalam Kampung Inggris, biasanya di sana menggunakan sepeda sewaan. Untuk menyewa sepeda selama 2 minggu, kami mengeluarkan biaya sebesar 50 ribu.

Sepeda Sewaan

Program di lembaga kursus LC sangat intensif, kamu akan dipaksa belajar dan belajar sejak bangun sampai tidur lagi. Sesi belajar terbagi menjadi dua, ada program kelas dan program camp. Program kelas terdiri dari kelas Pronounciation (08.00-09.30), kelas Speaking 1 (09.45-11.30), kelas Grammar (14.00-15.30), dan kelas Speaking 2 (16.00-17.30). Sementara itu program camp adalah hapalan Vocabulary dan percakapan sehari-hari. Oiya, kita wajib menggunakan bahasa Inggris di dalam camp loh! Kalau kamu ketahuan ngobrol pakai bahasa Indonesia, akan ada sanksinya, biasanya berupa denda. Dengan cara ini kamu akan dipaksa berani untuk bicara bahasa Inggris.
Suasana kelas

Selain itu setiap Selasa malam akan ada gathering, yang biasanya berupa games. Setiap Jumat akan ada weekly meeting, yaitu penampilan speech dari perwakilan masing-masing kelas. Sementara itu hari Sabtu dan Minggu libur.

Kamu bisa memanfaatkan waktu libur untuk pergi ke tempat-tempat wisata terdekat, misalnya kota Batu atau Gunung Bromo. Aku memakai jasa travel seharga 150 ribu, sudah termasuk transport dan tiket masuk ke Bromo dan kota Batu. Kalau kamu ingin ke Bali, biayanya tidak sampai 500 ribu!
Kalau ingin jalan-jalan di sekitar Kediri, kamu wajib mengunjungi monumen Simpang Lima Gumul yang menjadi ciri khas Kediri.
Sunset di Bromo
Savana
Savana
Alun-alun Batu, Malang

Gumul, Kediri

Daerah Kampung Inggris memang terkenal dengan biaya hidupnya yang murah. Tidak hanya jasa travel, tapi juga makanannya. Makanan yang terkenal di sini adalah Pentol (sejenis bakso aci) dan Krengsengan (oseng tulang ayam). Untuk oleh-oleh, kamu bisa beli tahu khas Kediri, keripik buah, tempe, sampai jenang.

Kembali ke tujuan utama, belajar. Hehe. Metode pembelajaran LC menurutku menyenangkan. Tutor-tutornya masih muda sehingga lebih mudah mengakrabkan diri dengan muridnya. LC sebenarnya diperuntukkan untuk pelajar pemula, namun meski bahasa Inggrisku tergolong intermediate (karena sudah sering les sana sini), aku tetap mendapat banyak ilmu, terutama pendalaman grammar dan pembiasaan speaking.

Selain ilmu, aku juga mendapat banyak pengalaman serta teman-teman dari seluruh penjuru Indonesia. Ada yang berasal dari Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Kupang, dan lain-lain. Usia kami pun beragam, namun kami dapat berteman dengan baik :)

LC Kelas A1, Periode 10 Mei 2017


Bila kamu berminat untuk belajar di Kampung Inggris, kamu bisa googling lembaga-lembaganya dan informasi lain. Semangat belajar(dan berlibur)!


No comments:

Post a Comment

< > Home
Nisrina Salma © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.