Baru-baru ini, banyak thrift shop online yang bermunculan di Instagram. Gak sekadar jualan, mereka juga membangun komunitasnya masing-masing. Bahkan, gak sedikit akun thrift shop yang punya followers ratusan ribu!
Wajar aja, alternatif fashion ini memungkinkan kita dapat barang bagus dan branded dengan harga yang murah banget. Tren ini juga timbul dari concern terhadap masalah lingkungan akibat budaya fast fashion yang ngehasilin limbah tekstil.
Namun, sebenarnya konsep thrift itu sudah ada sejak dulu, lho! Hanya saja memang gak semua orang sering ngelakuin thrifting karena butuh tenaga dan waktu yang banyak.
Dalam artikel ini, kita bakal membahas tentang perbedaan thrift shop, thrifting, dan preloved, pengalaman aku belanja thrift shop, dan rekomendasi thrift shop.
Apa itu arti thrift shop, thrifting, dan preloved?
Kata thrift diambil dari bahasa Inggris yang artinya pengelolaan uang secara hati-hati. Makanya, istilah ini dipakai buat menggambarkan jual-beli barang murah yang bikin hemat uang.
Nah, thrifting adalah kegiatan berbelanja barang bekas dengan tujuan mendapatkan harga yang sangat murah. Biasanya, barang bekas tersebut diambil dari luar negeri sehingga kamu bisa menemukan brand dan model unik.
Thrifting juga identik sama retro fashion karena baju yang kamu temukan dengan cara thrifting biasanya baju-baju model lama, misal tahun 80 atau 90an.
Kamu bisa belanja thrifting ke beberapa pasar khusus baju bekas, seperti Pasar Gedebage di Bandung atau Pasar Baru dan Pasar Senen di Jakarta.
Sementara itu, istilah thrift shop banyak dikenal sebagai penjual yang mengkurasi dan memasarkan kembali barang hasil thrifting secara online maupun offline. Biasanya mereka menjual lagi dengan harga berkali-kali lipat di atas harga thrifting.
Hal itu emang menimbulkan banyak kritik, tapi gak sedikit juga yang merasa terbantu dengan adanya thrift shop. Pasalnya, perjuangan thrifting ke pasar emang gak mudah. Kamu belum tentu dapat barang bagus meskipun sudah muterin toko ke sana sini.
Selain thrifting dan thrift shop, ada juga istilah sejenis, yaitu preloved. Nah, preloved adalah barang bekas pakai yang dijual sama pemiliknya langsung. Jadi, barang preloved relatif masih baru karena baru melewati satu siklus pemakaian saja.
Pengalaman belanja thrifting vs thrift shop
Aku sendiri sebenarnya sudah mengenal thrifting sejak SMA. Waktu itu, ada teman yang memang senang belanja ke Pasar Gedebage Bandung. Dia cerita bisa dapat crewneck Nike dengan harga Rp20 ribu aja!
Waktu itu aku ragu sih buat nyobain beli, karena khawatir kurang higienis dan malas datang jauh-jauh ke sana.
Mulai thrifting
Beberapa tahun kemudian, sekitar tahun 2019, seorang teman ngajak pergi ke Pasar Baru buat thrifting bareng. Wah, ternyata asik juga.
Kita bisa dapat satu buah blus cuma dengan Rp35 ribu aja. Jaket-jaket juga murah banget, di kisaran Rp50 ribu sampai Rp100 ribuan. Kebayang gak, balik dari sana modal Rp200 ribu aja bisa dapet satu kresek!
Pulang-pulang aku rendam bajunya berjam-jam biar bakterinya hilang. Dan pas dipake aman-aman aja kok!
Nemu akun thrift shop online
Gak lama pas awal pandemi sekitar tahun 2020-an, konsep thrift shop online mulai ramai. Momennya juga pas banget sama pandemi yang bikin aku takut buat pergi ke Pasar Baru lagi.
Salah satu akun pertama yang aku tahu adalah @youpoppin di Instagram. Mereka emang niat banget sih, sampai punya tiga model khusus buat pemotretan pakai baju thrift.
Kurasi style-nya juga mantep banget. Mereka bisa maduin baju vintage jadi keliatan stylish ala-ala Pinterest. Aku pernah coba beli, tapi sayangnya kurang teliti lihat ukuran, alhasil ukurannya kebesaran haha. Tapi kalau dari bahan dan model keren banget kok!
Hanya saja kalau dari ukuran harga masih jauh lebih mahal dari harga di pasar. Waktu itu aku beli celana ya hampir Rp180 ribuan. Buat ngedapetinnya juga harus war, karena peminatnya banyak juga ternyata.
Setelah itu aku mulai cari akun-akun lain yang menarik. Ternyata banyak juga yang ngekurasi barang-barang branded kayak Nike, Adidas, Polo, sampai Burberry. Akhirnya ya aku mulai lah beli barang thrift di harga ratusan ribu itu.
Belanja di Carousel
Suatu saat, aku iseng-iseng buka lagi akun Carousel buat lihat-lihat. Aku emang udah lama suka jualin barang preloved-ku sendiri di sana. Tapi entah kenapa dulu belum tertarik buat belanja di sana.
Ternyata, di sana harga thrift shop yang dijual jauh lebih murah dari Instagram, meskipun masih lebih mahal daripada pasar. Aku bisa dapat blazer di harga Rp70 ribuan aja! Terus aku juga beli jaket harga Rp120 ribu.
Terus penjualnya juga beragam, ada yang memang pemilik thrift shop, ada yang memang suka jualan preloved aja kayak aku.
Uniknya, di Carousel kamu lebih leluasa buat nego. Karena emang ada fitur negonya. Jadi bisa kamu tawar lah sampai semurah-murahnya.
Cuma emang transaksi di sini beda sama Shopee atau Tokopedia. Kamu emang harus modal saling percaya aja karena langsung transfer duit ke rekening seller-nya. Tapi kalau khawatir penipuan, biasanya kamu bisa kok request buat transaksi lewat Shopee ke seller.
Tips belanja thrift shop
Berdasarkan pengalaman aku, aku kasih tahu beberapa tips belanja thrift shop biar gak gagal!
Tawar harga
Kebanyakan thrift shop di Instagram sebenarnya gak bisa ditawar, tapi kamu bisa coba belanja di Carousel biar bisa nawar. Namun, kamu juga harus ukur-ukur jangan nego afgan, alias sadis! Bisa-bisa bikin seller-nya bete dan kamu gak jadi dapet barangnya.
Perhatikan detail ukuran dan jenis bahan
Coba beli meteran baju gitu terus ukur badan kamu sendiri. Jadi, setiap mau beli celana, baju, atau sepatu, sesuaikan dulu ukurannya. Kalau gak tertulis di deskripsi bisa kamu tanya langsung ke seller.
Jenis bahan juga penting banget. Meskipun kelihatan di foto, ada baiknya kamu riset dulu bahannya kayak gimana dan apa cocok sama kebutuhan kamu, jangan sampai terlalu tebal atau tipis.
Tanya apakah ada defect
Berhubung baju thrift itu barang second, kadang-kadang emang ada defect atau sedikit kerusakan. Biasanya sih seller udah ngasih tau duluan di bagian deskripsi, tapi kalau belum ada, wajib kamu tanya ya!
Pilih seller dengan rating bagus
Belanja online kalau gak di marketplace emang harus hati-hati. Pasalnya, ada risiko kamu kena penipuan. Makanya khusus buat di Carousel, kamu harus pilih-pilih seller dengan ulasan yang bagus. Alternatifnya, bisa dengan minta transaksi lewat Shopee saja.
Itu pengalaman aku belanja thrift dan tips biar gak gagal. Semoga bermanfaat buat kamu yang lagi bingung ya!
Thanks for sharing! Andai ada foto-foto items yang dibeli, bakalan lebih afdol nih hehe jadi penasaran sensasi ngethrift.
ReplyDelete