Berhubung aku orangnya kurang konsisten dan sering penasaran sama hal baru, aku jarang sekali fokus dalam satu hal sampai menjadi ekspert. Karena itu, dengan kemampuan sosial dan intelegensi yang standar ini, aku selalu menjadi yang paling payah dalam hal yang aku lakuin
Dulu aku selalu merasa rendah diri ketika aku jadi yang terpayah dalam suatu hal. Aku selalu bandingin diri aku dengan orang lain. Ada beberapa orang yang sangat cepat memelajari sesuatu, sementara aku butuh waktu yang sangat, sangat lama. Ketika perasaan itu muncul, yang ada cuma kesal, sedih dan sibuk mejatuhkan diri sendiri (di dalam pikiran).
Semakin bertambahnya umur aku, semakin aku sadar bahwa kita gak harus selalu jadi yang terbaik di segala hal. Apapun kekurangan aku, segimanapun sulitnya aku harus belajar, aku gak perlu sedih. Cukup berusaha sebaik mungkin dan kejar ketinggalan.
Poin terpentingnya, aku sudah mulai menerima diri aku sendiri, dengan segala kekurangan yang aku miliki.
Yup, menerima diri sendiri. Bagaimana aku bisa berharap orang lain mau nerima aku, sementara aku sendiri gak bisa respek dan nerima diri aku sendiri?
Pada awalnya memang gak mudah, ditambah aku dikelilingi orang hebat =)
Aku pernah jadi bagian dari yang terbaik di waktu sekolah, sementara aku sekarang berenang di kolam yang lebih luas. Bisa dibilang lautan. Yang penuh dengan orang-orang super jenius, super kreatif dan super rajin. Sewaktu maba, aku sempat down ketika ngebandingin diri aku dengan mereka. Tapi toh setiap orang punya porsi masing-masing dalam semesta ini. Kenapa kita harus minder?
Aku percaya Tuhan itu adil. Disamping kepayahan kita dalam sesuatu, Ia pasti sebenernya udah kasih kita bakat di bidang lain, yang mungkin masih belum kita temukan. Atau bakat itu baru akan muncul setelah kita berusaha untuk memunculkannya.
Jadi, selagi muda, aku, kamu, kita- semua yang belum menemukan bakatnya, masih punya banyak kesempatan dan waktu untuk nge-explore dunia, menggali hal baru, cari apa yang kita mau, apa yang kita bisa. Tuhan masih pengen kita mencari. Gak perlu kita patah semangat =)
Wednesday, March 30, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment